Senin, 21 November 2011

GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN




GANGGUAN METABOLISME

n Segolongan penyakit akibat gangguan metabolisme dan bersifat sistemik

n Penyakit ini ada 3 golongan:

1. Gangguan metabolisme karbohidrat

2. Gangguan metabolisme protein

3. Gangguan metabolisme lemak

n Dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat bersangkutan

GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Diabetes melitus (Hiperglykemia)

n Dasar penyakit adalah defisiensi insulin

n Gejala klinis penyakit :

q Hiperglikemia

q Glikosuria

q Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak

q Dapat berakhir dengan kematian

n Insidensi terbanyak usia 50 – 60 thn

n Dapat juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut

n Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif

Etiologi:

n Sebab tepat belum diketahui

n berhubungan dgn kelainan hormonal

q Insulin

q Growth hormon

q Hormon steroid

n Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi pankreas, hipofisis dan adreanal

Pankreas

n Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha

q Sel beta : hormon insulin

q Sel alpha : menghasilkan hormon glukgon

q Efek anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik → meningkatkan kadar gula darah

Cara kerja insulin

Ada 2 teori cara kerja insulin

n Teori 1 = Teori Levine :

q Insulin mentransfer glukosa melalui membran sel otot serat lintang, tetapi tidak menggangu perpindahan glukosa melalui sel membran hati

n Teori 2

q Insulin diperlukan untuk fosforilasi glukosa dalam sel → glukosa 6 posfatase

q Untuk pengikatan ini dibutuhkan enzim hexokinase yang dihasilkan oleh sel hati

q Kelenjar hipofisis menghasilkan zat inhibitor hexokinase

q Insulin merupakan zat antagonis terhadap hexokinase

Kelenjar Hipofisis

q Growth hormon

q Hormon ACTH

q Efek menghambat enzim hexoki nase.

q Bila kelenjar hipofisis hiperaktif → menyebabkan terjadi diabetes

Kelenjar Adrenal

q Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi karbohidrat.

q Karena pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex adrenal

q Bila berlangsung terus menerus → menekan sel beta pankreas → menimbulkan difesiensi insulin permanen

q Aktivitas adrenal bergantung kepada kelenjar hipofisis anterior

KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

n Merupakan gangguan biokimia.

n Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis

n Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme

n 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan anatomik

Pankreas

n Seperempat penderita : pankreasnya normal

n Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi insulin

n Bila ada :

q Hialinisasi

q Fibrosis

q Vakoalisasi hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan glikogen

Pembuluh darah

n Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.

n Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah bertambah.

n Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina

Mata

n Skelosis arteri retina → retinitis diabetika.

n Berupa

q perdarahan kecil-kecil tidak teratur

q pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk

q kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma

Jantung

n Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung

Ginjal

n Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular

n pyleonepritis akut maupun kronis

Kulit

n Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma diabetikum

Susunan syaraf

n Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis

n Perubahan degeneratif

q Demyelinisasi

q Fibrosis

q Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah

Hati

n Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen

n Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan

Klinis

n Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan →penderita banyak makan

n Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita banyak minum

n Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak kencing

Hipoglykemia

Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:

  1. Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes
  2. Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
  3. Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN.

n Penyakit akibat kelebihan protein (-)

n Defisiensi protein

q Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik

q Akibatnya :

n Pertumbuhan tubuh

n Pemeliharaan jaringan tubuh

n Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.

q Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN.

Hipoproteinemia

n Sebab :

q Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih

q Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati

q Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal

Hipo dan Agammaglubulinemia

Ada 3 jenis :

  1. Hipoagammaglobulinemia kongenital

n Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn

n Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi

n Plasma darah tidak mengandung gamma protein

n Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk Ig

2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat

q Pada pria dan wanita pada semua usia

q Penderita mudah terkena infeksi

q Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali

3. Hipoagammaglobulinemia sementara

q Hanya ditemukan pada bayi

q Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri

Pirai atau Gout

n Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat serum meninggi → pengendapan urat pada berbagai jaringan

n Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin.

n Secara klinis :

q Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun

q Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut “tophus”

n Di sekitar sendi

n Bursa

n Tulang rawan

n Telinga

n Ginjal

n Katup jantung

GANGGUAN METABOLISME LEMAK

Kelebihan lemak (Obesitas)

n Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme)

n Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme.

n Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun diberi makan tidak berlebihan

n Lemak ditimbun pada:

q Jaringan subkutis

q Jaringan retroperitoneum

q Peritoneum

q Omentum

q Pericardium

q Pankreas

n Obesitas → memperberat hipertensi, diabetes, penyakit jantung

Hiperlipemia

n Jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat

n Terdapat pada :

q Diabetes melitus tidak diobati

q Hipotiroidisme

q Nefrosis lupoid

q Penyakit hati

q Sirhrosis biliaris

q Xantomatosa

q Hiperlipidemi

q Hiperkholesterolemi

n Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah → arteriosklerosis

Defisiensi lemak

n Terjadi pada

q Kelaparan (starvation)

q Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac, sprue, penyakit Whipple.

n Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya krn intake kurang

n Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari jaringan

n Pada penyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi protein, karbohidrat dan vitamin.

SUSUNAN ENDOKRIN

n Sistem endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus eksretorius)

n Produknya

q Disebut hormon

q langsung masuk aliran darah → mempengaruhi pertum- buhan, metabolisme, reproduksi dll.

Sistem endokrin:

  1. Kelenjar Hipofisis 5. Kelenjar adrenal
  2. Kelenjar Thyroid 6. Kelenjar Langerhans pankreas
  3. Kelenjar Para thyroid 7. Gonad: Ovarium dan testis
  4. Kelenjar thymus 8. Placenta

HIPOFISIS

n Menghasilkan hormon yang tidak langsung mempengaruhi sel tubuh, tapi mempengaruhi kelenjar endokrin lain

n Target organ

q Thyroid

q Adrenal → menghasilkan hormon → mempengaruhi sel tubuh

q Gonad

n Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus yaitu lobus anterior dan posterior.

q Lobus anterior

n Growth hormon

n Thyrotropin (TSH)

n Folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing hormon

n Prolaktin hormon

q Lobus posterior

n Anti diuretik (ADH)

THYROID

n Embriologi:

q Dari invaginasi tuber (endoderm) dari dasar lidah (foramen caecum) → tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan thyroid

n Fisiologi:

q Mempertahankan derajat metabolisme lebih tinggi

q Merupakan alat tubuh yg sensitif dan dapat bereksi terhadap berbagai rangsangan

n Pada masa pubertas, kehamilan, dan stres atau pada waktu haid kelenjar membesar dan berfungsi lebih aktif

n Kelainan yg terjadi :

q Hiperplasi epitel

q Resorpsi koloid

q sel-sel folikel menjadi lebih tinggi kadang membentuk tonjolan-tonjolan ke dalam lumen.

q Apabila stres dan rangsangan lain hilang → involusi, kelenjar mengecil

n Fungsi thyroid dipengaruhi oleh hipofisis melalui TSH.

q Apabila TSH negatif (ex: pada hipopituitarisme) → thyroid atropi

q Apabila TSH meningkat → hormon thyroid juga meningkat → menekan hungsi hipofisis, dan sebaliknya

q Apabila thyroid menurun → merangsang hipofisis mengeluarkan TSH lebih banyak.

q Menyebabkan hiperplasi dan pembesaran kelenjar thyroid seperti pada penderita kekurangan jodium pada penyakit gondok.

BIOSINTESIS PRODUKSI H.THYROID.



KETERANGAN GAMBAR DI ATAS

n Jodium dari makanan dan minuman diabsorpsi dari sal percernaan sebagai jodida

n Thyroid mempunyai kemampuan utk menarik jodida kemudian dikonsentrasi

n Trapingkan yaitu mempertahankan jodida gradient melalui dinding sel antara plasma dan thyroid

n Gradient dapat meningkat secara langsung melalui TSH atau tdk langsung melalui simpanan thyroid yg rendah

n Jodium dengan cepat terikat dengan tyrosin membentuk MIT, DIT

n DIT + DIT→ Thyrosin (T4) atau MIT +DIT → T3 dan disimpan dalam folikel kelenjar thyroid sebagai Thyroglobulin